Sabtu, 18 April 2020, Sebanyak 110 calon mahasiswa baru Institut Agama Islam Faqih Asy’ari (IAIFA) KEDIRI mengikuti test masuk gelombang II tahap pertama. Kegiatan yang dimulai pada pukul 08.30-11.30 WIB ini dilaksanakan dengan penuh antusias oleh peserta tes. Ujian masuk bagi calon mahasiswa baru ini berisikan tes tulis, tes baca al-Qur’an dan kitab kuning serta tes interview. Materi-materi yang diujikan pada tes tulis meliputi bidang aqidah, ke-aswajaan, fiqih, serta bidang formal (wawasan umum). Sedangkan tes baca kitab dan Al-Qu’an nantinya dijadikan sebagai tolak ukur bagi peserta tes agar memilih program studi yang sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing.

Selain materi test tulis dan baca kitab juga ada test interview bagi para calon mahasiswa baru tersebut. Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru IAIFA Kediri, Bapak Fadhil Akbar. M, Pd., mengungkapkan bahwa “test interview ini merupakan wawancara langsung secara mendalam terutama dalam penentuan prodi yang sesuai dibidangnya masing-masing. Dalam interview ini berusaha memperdalam kesungguhan mereka menempuh pendidikan di kampus ini serta bagaimana dukungan dari orang tuanya. Selain itu, juga untuk mengetahui bakat ataupun prestasi yang pernah diraih sebelumnya sehingga nanti bisa kita kembangkan saat kuliah.”

Bapak Fadhil Akbar. M, Pd. Juga menambahkan bahwa seluruh rangkaian tes ini sifatnya wajib dan dijadikan prasyarat yang harus ditempuh bagi semua calon mahasiswa baru IAIFA Kediri. Jika mereka tidak bisa datang mengikuti test ini secara langsung karena ada kendala COVID-19 ini, maka calon mahasiswa baru bisa mengikuti test online atau bisa juga mengikuti test di gelombang selanjutnya. Test gelombang II ini difokuskan pada siswa MA Mu’adzallah Sumbesari yang telah lulus tahun ini.

Salah satu calon mahasiswi baru ketika diwawancarai jurnalis IAIFA mengaku sangat berminat kuliah di IAIFA Kediri karena kampus sangat islami, ramah, berbasis pondok serta biaya yang terjangkau dibanding kampus lainnya. Peserta ujian lainnya juga mengaku bahwa dirinya sangat didukung oleh orang tuanya untuk kuliah di Sumbersari karena pergaulan dan lingkungan yang masih sangat baik tidak seperti kampus pada umumnya saat ini.
Penulis: Misya Anindya

