Institut Agama Islam Faqih Asy’ari Kediri pada hari Sabtu, 04 September 2021 menggelar STUDIUM GENERALE dengan pemateri Dr. KH. Reza Ahmad Zahid, Lc selaku pengasuh Pondok Pesantren Al-Mahrusiyah Lirboyo Kediri, sekaligus wakil rektor IAI Tribakti Kediri. Acara ini dimulai dari pukul 14.00-16.30 WIB dihalaman kampus IAIFA Kediri.
Dalam acara tersebut, mengambil tema: “Internalisasi nilai-nilai pondok pesantren dan ke-aswaja-an di perguruan tinggi dalam menjawab tantangan merdeka belajar dan kampus merdeka”

Kegiatan Studium Generale kali ini dihadiri para akademisi hebat-hebat dan berkualitas, antara lain: Dr. KH. Reza Ahmad Zahid, Lc (Pengasuh PP. Al-Mahrusiyah Lirboyo Kediri), KH. Ahmad Zainuri Faqih (Pengasuh PP. Darussalamah Sumbersari Kepung Kediri), K. Maadzallah (Wakil Yayasan Salimiyyah Sumbersari Kediri), H. Suwarno, M. Si (Rektor IAIFA Kediri), Dr. Asyhari, SHI, MA (Wakil Rektor IAIFA Kediri) dan Seluruh civitas akademika IAIFA Kediri.
KH. Ahmad Zainuri Faqih selaku ketua Yayasan Salimiyyah Sumbersari memberikan sambutan pertama. Dalam sambutan, beliau mengungkapkan tentang betapa pentingnya sebuah niat ketika akan mengawali sesuatu, khususnya pada saat akan belajar, bahkan niat juga menjadi salah satu dari rukun ibadah, sehingga beliau memandu seluruh mahasiswa untuk niat secara serentak.

Dr. KH. Reza Ahmad Zahid, Lc menyampaikan bahwa sebagai mahasiswa sekaligus santri dimasa-masa belajar semangat tinggi jangan sampai runtuh, Seseorang itu bisa terbang tinggi itu dengan memakai himmahnya, seseorang itu walaupun toh punya ilmu ala kadarnya, tetapi ketika dia memiliki semangat yang tinggi, maka pasti akan bisa menuju pada harapan yang diinginkannya. kalau generasi muda punya ilmu yang tinggi, tapi kemudian tidak memiliki himmah yang tinggi, maka dia pun juga akan sulit menuju pada cita-cita yang dia inginkan. Selain ilmu, Alhamdulillah akhlak sudah pada beres ketika dilingkungan pondok pesantren, Himmah harus dikedepankan. Seseorang itu bisa terbang dengan Himmahnya, seperti halnya burung itu terbang dengan kedua sayapnya, burung bisa terbang tinggi ketika dia betul-betul mengepakkan sayapnya itu dengan semangat. Maka, ketika seekor burung itu tidak mau mengepakkan sayapnya, ya tidak akan bisa terbang tinggi. Santri itu merupakan orang yang Intelektual Present, karena syarat-syarat intelektual present sudah ada dalam diri santri, diantara syarat-syarat intelektual present yaitu :
- How great in critical thinking (Mereka yang bisa melebur dalam satu pemikiran-pemikiran kritis).
- Dia harus punya riset (penelitian).
- Memiliki satu refleksi untuk memecahkan segala permasalahan yang ada disekitarnya.

Lia Roikhanatus Sa’adah sebagai salah satu peserta Studium General mengungkapkan rasa syukurnya, Alhamdulillah terima kasih kepada pemateri telah membangkitkan semangat kami, saya berharap semoga seluruh peserta yang hadir dalam acara ini bisa bangkit dan menjadikan himmah sebagai satu-satunya benda yang tunggal, yang wajib dipupuk sebaik-baiknya dalam jiwa. Sebab, dengan himmah lah segala keinginan mudah dicapai, semua cita-cita mudah diraih dan segenap harapan mudah dijadikan kenyataan. Karena dengan himmah yang tinggilah kita bisa menjadi pribadi Al Faqih Al Hakiki.
Penulis : Ahmad Jazuli dan Rambo



