Agustus 2023

Kamis, 10 Agustus 2023 Mahasiswi KKN kelompok 12 IAIFA Kediri mengadakan kegiatan pendampingan pembuatan tong sampah dan edukasi tentang kebersihan lingkungan di TPQ Shirotul Jannah dusun Puhrejo, yang dihadiri 38 santri dari 3 TPQ dari dusun Puhrejo, dusun Jatiwringin dan dusun Sidorawuh. Kegiatan dimulai pukul 14.00 WIB acara dimulai dengan sosialisasi tentang kebersihan lingkungan yang diisi oleh mahasiswi KKN,

Kegiatan yang pertama yaitu sosialisasi, dalam kegiatan ini di isi oleh 3 mahasiswi dari devisi lingkungan KKN IAIFA kelompok 12. Sosialisasi ini berisi tentang imbauan pentingnya menjaga kebersihan. Termasuk kebersihan lingkungan lembaga pendidikan islam. Bahwasanya islam sangat memperhatikan kebersihan sebagaimana bunyi hadist, kebersihan Sebagian dari iman ini menunjukan bahwa ada hubungan erat antara iman dan prinsip hidup bersih. Sehingga sudah seharusnya seorang muslim menjaga kebersihan dirinya, pakaiannnya, dan lingkungannya.

Namun kenyataannya banyak pemandangan yang tidak sedap disebabkan sampah yang berserakan.
Kebersihan lingkungan adalah kondisi lingkungan yang sehat, nyaman dan bermaslahat bagi semua makhluk hidup. Kebersihan lingkungan juga merupakan bagian dari iman, karena Islam mengajarkan untuk menjaga keseimbangan alam dan tidak merusaknya.

Bagi seorang muslim, seharusnya sampah terkait dengan persoalan yang mendasar. Sampah-sampah yang berserakan adalah cerminan bahwa kita belum bisa menerapkan hadist dan prinsip hidup bersih. Membiarkan sampah sampah berserakan tidak berkumpul di tempatnya tentulah hal yang tidak tepat.. Tujuan diadakannya kegiatan sosialisasi ini adalah memberi edukasi pada santri tentang kebersihan lingkungan serta meningkatkan pemahaman santri TPQ akan pentingnya menjaga kebersihan.

Kemudian dilanjutkan untuk menghias tempat sampah yang terbuat dari galon bekas air mineral yang sudah di cat berwarna putih oleh mahasiswi KKN dan santri TPQ bertugas untuk menghias/mengecat galon tersebut sesuai kreasi mereka ataupun memberi nama TPQ mereka masing-masing karena nantinya Tong sampah tersebut akan mereka bawa pulang dan digunakan di TPQnya masing-masing. Dan beberapa santri membuat slogan tentang kebersihan lingkungan dengan kertas manila yang sudah disediakan mahasiswi KKN dengan alat dan hiasan yang dibawa santri TPQ dari rumahnya masing-masing. Kegiatan tersebut diakhiri dengn foto bersama dan santri TPQ membawa pulang tong sampah hasil kreasi mereka.
Penulis: Nafis Alfi Rohma Putri dan Zeni Bella Zakiyya
Fotografer: Binti Qumiyatul L.

Sukoharjo, 10 Agustus 2023 – Bidan Supini dan Bu Suhartini, Ketua Posyandu yang peduli akan masalah stunting, bekerja sama dengan Pemerintah Desa Sukoharjo dan mahasiswa IAIFA Kediri sukses mengadakan acara edukasi gizi dan pelatihan pembuatan makanan kaya nutrisi dan probiotik menggunakan labu kuning di Desa Sukoharjo. Acara ini berhasil menarik perhatian 30 peserta yang terdiri dari 9 ibu hamil serta orangtua balita lainnya.

Stunting adalah kondisi pertumbuhan anak yang terhambat akibat kekurangan gizi sejak masa prenatal hingga usia dua tahun. Oleh karena itu, dalam kegiatan ini, Bidan Supini memberikan penjelasan mendalam tentang pentingnya asupan gizi yang cukup pada masa-masa tersebut untuk mencegah stunting.

“Jika kita membahas mengenai stunting, sebenarnya stunting sendiri bisa dicegah. Kalau memang dari awal kita berusaha mempersiapkan tumbuh kembang anak dengan baik”, tutur Bidan Supini (10/8/2023).
Semua anak mempunyai faktor tumbuh kembang yang sesuai dengan faktor genetik atau keturunan. Hanya saja stunting di pengaruhi oleh beberapa aspek sehingga menjadi kompleks dan panjang.
Penyebab stunting tidak hanya kekurangan asupan gizi kronis. Namun juga karena karena anak tumbuh di lingkungan yang sehat, bersih dan dapat mengakses sumber sanitasi serta air yang bersih.
“Jadi, tinggi dan berat badan saja bukan menjadi patokan, jika tinggi di stunting itu berkaitan bukan dengan genetik. Bukan hanya tingginya yang kurang tapi perkembangan lainnya pada anak bisa jadi kurang juga,” katanya.

Bidan Supini menuturkan persiapan seorang perempuan dalam merencanakan kehamilan, sudah harus dimulai sejak berusia remaja.
Diharapkan para remaja putri tidak mengalami anemia yang beresiko yang mempengaruhi tumbuh kembang janinnya saat dalam masa kehamilan nanti, sehingga pencegahan dapat disiasati dengan mengonsumsi tablet tambah darah (TTD).

Asupan gizi yang seimbang juga harus di biasakan, sehingga masa kehamilan pun bisa menyeimbangkan asupan gizi dengan vitamin. Selain itu, pemeriksaan kehamilan juga rutin dilakukan minimal enam kali, agar tumbuh kembang janin dapat terpantau dan dapat di tindak lanjuti jika terjadi anomali selama ibu memasuki masa kehamilan.

Konsumsi Makanan Bernutrisi
Selama pelatihan peserta menerima materi terkait pentingnya gizi pada asupan makanan anak bahkan hingga anak berusia lebih dari 5 tahun untuk menghindari kemungkinan stunting. Peserta cukup antusias terhadap materi yang diberikan.
Terkait pengolahan labu kuning menjadi berbagai jenis makanan yang dapat membantu mencegah stunting namun tetap disukai anak-anak. Dari berbagai jenis olahan, dipilihlah puding labu kuning yang dapat dijadikan alternatif dikarenakan memiliki rasa enak dan pembutannya yang terbilang cukup mudah dan praktis.

Dalam sesi pelatihan praktis, Bidan Supini dan Bu Suhartini secara interaktif membimbing peserta dalam pembuatan hidangan-hidangan bergizi menggunakan labu kuning. Mereka belajar membuat puree atau bubur labu kuning yang dapat diberikan kepada bayi saat memasuki fase MPASI (Makanan Pendamping ASI). Selain itu, para peserta juga diajarkan variasi menu dengan labu kuning sebagai bahan utama untuk makanan keluarga.

Bidan Supini dan Bu Suhartini berharap bahwa acara ini akan menjadi langkah awal dalam menangani masalah stunting di Desa Sukoharjo. Melalui edukasi gizi serta pemberian contoh praktis tentang cara mempersiapkan makanan bergizi dengan mudah dan hemat biaya, diharapkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya asupan gizi berkualitas akan semakin meningkat.

Dalam akhir acara, Bidan Supini dan Bu Suhartini berharap para peserta dapat mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memasukkan labu kuning ke dalam menu harian keluarga mereka, diharapkan anak-anak bisa mendapatkan nutrisi yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal.

Para peserta merasa sangat terbantu dengan adanya acara ini. Mereka merasa lebih percaya diri dalam mengolah makanan sehat bagi keluarga mereka. Kedua fasilitator tersebut juga mendapatkan apresiasi yang tinggi atas dedikasi dan upayanya untuk meningkatkan pemahaman tentang gizi seimbang serta memberikan pelatihan praktis kepada masyarakat Desa Sukoharjo.
Semoga informasi ini bermanfaat! Jaga pola makan sehat ya!

Penulis
Binti Qumiyatul Lailiyah
Nabilah Fiki Masyaroti
Fotografer
Fitrotun Nurjannah

Jurnal Dirasah IAIFA Kediri Berhasil Tingkatkan Akreditasi SINTA

Kediri, 15 Juli 2023 – Jurnal Dirasah, salah satu jurnal ilmiah yang dimiliki oleh Institut Agama Islam Faqih Asy’ari (IAIFA) Kediri, berhasil mencapai prestasi gemilang dengan meningkatkan akreditasi di Sistem Informasi Jurnal Terindeks Nasional (SINTA). Setelah melalui proses evaluasi yang ketat, Jurnal Dirasah berhasil meningkatkan akreditasi dari peringkat 5 ke peringkat 4.

Prestasi ini merupakan hasil kerja keras dari tim redaksi dan dosen-dosen yang menjadi penyusun artikel ilmiah di Jurnal Dirasah. Melalui proses seleksi artikel yang ketat dan kolaborasi dengan para pakar bidangnya, Jurnal Dirasah terus meningkatkan kualitas dan reputasi sebagai jurnal ilmiah yang berdaya saing.

Dengan naiknya peringkat akreditasi di SINTA, Jurnal Dirasah semakin diakui dan diapresiasi sebagai sumber pengetahuan dan rujukan bagi para akademisi, peneliti, dan praktisi dalam berbagai bidang studi keislaman dan ilmu-ilmu sosial lainnya. Jurnal ini juga semakin dikenal sebagai wadah publikasi yang berkualitas untuk hasil-hasil penelitian yang bermutu.

Mustajib, M.Pd., selaku Editor in Chief Jurnal Dirasah, menyampaikan kebahagiaan dan rasa syukur atas capaian ini. Beliau mengungkapkan bahwa kesuksesan ini tidak terlepas dari kolaborasi dan dedikasi semua pihak yang terlibat dalam penerbitan Jurnal Dirasah.

“Dalam mencapai akreditasi yang lebih tinggi, kami selalu berusaha menjaga kualitas artikel ilmiah yang terbit di Jurnal Dirasah. Kami juga terus berupaya untuk meningkatkan manajemen publikasi dan proses seleksi agar dapat memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan akademik di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Mustajib, M.Pd.

Peningkatkan akreditasi di SINTA adalah bukti bahwa IAIFA Kediri berkomitmen untuk mendukung peningkatan kualitas dan reputasi jurnal ilmiah yang diterbitkannya. Melalui Jurnal Dirasah, IAIFA Kediri terus berperan aktif dalam menciptakan dan memperkuat ekosistem penelitian dan publikasi ilmiah yang berdampak positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat luas.

IAIFA Kediri Tambah Kepemilikan Auditor Mutu Internal Bersertifikat

Kediri, 11 Juli 2023 – Institut Agama Islam Faqih Asy’ari (IAIFA) Kediri kembali menunjukkan komitmen dalam meningkatkan kualitas pengelolaan dan akuntabilitas internal dengan menambah kepemilikan auditor mutu internal bersertifikat. Setelah mengikuti kegiatan Workshop Audit Mutu Internal (AMI) yang berlangsung dari Jum’at hingga Ahad, 7-9 Juli 2023, tiga dosen IAIFA Kediri berhasil memperoleh sertifikat sebagai auditor mutu internal.

Kegiatan Workshop Audit Mutu Internal (AMI) ini dilaksanakan di Hotel Halogen, Sidoarjo, dengan durasi mulai pukul 13.00 WIB hingga selesai. Tiga staf IAIFA Kediri yang berhasil memperoleh sertifikat auditor mutu internal adalah Abd Muqit, M.Ag, Uzeir Mustaqfirin, M.Sy, dan Khoiruzzaim Kurniawan, M.Pd.

Workshop ini menghadirkan pemateri-pemateri berkompeten dalam bidang audit mutu internal dan pengelolaan kelembagaan. Para peserta workshop mendapatkan pengetahuan mendalam tentang konsep dasar audit mutu internal, metode pengumpulan data, analisis data, serta penyusunan laporan audit.

Dr. Asyhari, MA, selaku Wakil Rektor Bidang Akademik IAIFA Kediri, menyambut baik keberhasilan tiga dosen yang berhasil memperoleh sertifikat auditor mutu internal. Beliau menyatakan bahwa kepemilikan auditor mutu internal yang bersertifikat merupakan aset berharga bagi institusi dalam meningkatkan kualitas layanan dan tata kelola internal.

“Kami bangga atas prestasi tiga dosen IAIFA Kediri yang berhasil meraih sertifikat auditor mutu internal. Dengan adanya auditor mutu internal yang berkualitas, kami yakin bahwa IAIFA Kediri dapat lebih efektif dan efisien dalam melakukan penilaian dan perbaikan terhadap sistem dan proses di lingkungan kampus,” ujarnya.

Dengan tambahan tiga auditor mutu internal bersertifikat, IAIFA Kediri semakin siap untuk menghadapi tantangan dalam menjaga kualitas dan keunggulan sebagai institusi pendidikan tinggi yang unggul. Melalui implementasi audit mutu internal yang berkala dan komprehensif, diharapkan kualitas layanan akademik dan administratif di IAIFA Kediri dapat terus ditingkatkan, sehingga dapat memberikan manfaat maksimal bagi seluruh civitas akademika.

Kediri, 06 Agustus 2023 – Institut Agama Islam Faqih Asy’ari (IAIFA) Kediri menggelar Workshop Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) bagi para dosen dan tenaga pengajar. Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dalam merancang dan menyusun RPS yang berkualitas, yang akan berdampak positif pada proses pembelajaran di kampus.

Workshop yang berlangsung di ruang seminar IAIFA Kediri ini dihadiri oleh lebih dari 50 dosen dan tenaga pengajar dari berbagai fakultas dan program studi. Narasumber utama dalam workshop ini adalah Agus Prasetyo Kurniawan, M.Pd, seorang pakar dalam bidang pendidikan dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Dalam pembukaan acara, Rektor  IAIFA Kediri, H. Suwarno, S.Ag.M.Si., menyampaikan pentingnya penyusunan RPS yang baik dan relevan dalam mendukung proses pembelajaran yang efektif.

“Penyusunan RPS yang baik menjadi landasan penting dalam mengatur tujuan pembelajaran, strategi mengajar, dan penilaian hasil belajar. Workshop ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan keterampilan yang lebih dalam bagi para dosen dalam merancang RPS yang berkualitas,” kata H. Suwarno, S.Ag.M.Si.

Agus Prasetyo Kurniawan, M.Pd, selaku narasumber utama, memberikan presentasi dan diskusi tentang konsep dasar penyusunan RPS yang efektif. Beliau juga berbagi pengalaman dan contoh praktis dalam menyusun RPS yang dapat diaplikasikan dalam berbagai program studi di IAIFA Kediri.

“Susunan RPS yang baik akan menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi mahasiswa dan membantu mereka mencapai hasil belajar yang maksimal. Hal ini sejalan dengan tujuan kita untuk mencetak lulusan yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan di dunia nyata,” ungkap Agus Prasetyo Kurniawan, M.Pd.

Workshop ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi antara peserta dan narasumber. Para peserta workshop menyambut positif acara ini dan berharap dapat diberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan serupa di masa mendatang.

Melalui workshop ini, IAIFA Kediri menunjukkan komitmen dalam terus meningkatkan kualitas pembelajaran dan memperkuat kompetensi para dosen dan tenaga pengajar. Dengan dukungan dari para pakar seperti Agus Prasetyo Kurniawan, M.Pd, diharapkan IAIFA Kediri semakin mampu memberikan pengalaman belajar yang bermutu dan relevan bagi para mahasiswa.

Konsep Moderasi Beragama merupakan program dari Kementerian Agama. Program tersebut diperkenalkan oleh Lukman Hakim Saifuddin (Menteri Agama RI, 2014-2019), akan tetapi masih awam bagi kebanyakan orang. Sebagai sebuah hal baru tentu wajar apabila belum familiar dalam waktu yang singkat. Semua butuh proses untuk mendapatkan progres. Untuk itu program Moderasi Beragama dari Kementerian Agama ini harus tersampaikan kepada semua lapisan masyarakat agar dipahami dan dilaksanakan dalam hidup bermasyarakat.

Sosialisasi, pelatihan, dan penggerak Moderasi Beragama merupakan upaya yang bisa dilakukan demi internaliasi program tersebut. Untuk itu, program Penguatan Moderasi Beragama masuk dalam RPJMN 2020-2024. Kebijakan memperkuat Moderasi Beragama didasarkan pada paradigma bahwa Indonesia bukan negara sekuler yang memisahkan agama dan negara, bukan pula diatur berdasarkan agama tertentu. Tetapi, negara memposisikan diri _in between_ tidak boleh terlalu campur tangan, tapi juga tidak boleh terlalu jauh lepas tangan.

Berdasarkan hal di atas, Mahasiswa KKN Kolaboratif 4 perguruan tinggi (IAIN Kediri, UIT Lirboyo Kediri, IAIFA Kediri, dan UIN SUKA Yogyakarta) Besowo A mengadakan kegiatan Sosialisai Etika Peserta Didik di SDN Besowo 1 demi Memperkuat Moderasi Beragama di Desa Besowo. Kegiatan sosialisasi ini di laksanakan pada hari Jum’at 04 Agustus 2023 bertempat di ruang kelas VI SDN Besowo 1, dan dihadiri oleh siswa-siswi kelas III sampai kelas V.

Sosialisasi ini bertujuan untuk membangun etika dalam bermoderasi agama sejak masih berusia kanak-kanak, yang mana di Desa Besowo masyarakatnya tidak hanya menganut satu agama saja, sehingga diperlukan sebuah Etika dalam hidup bermasyarakat agar terjaganya keharmonisan hidup sejahtera antar umat beragama.
Masa kanak-kanak adalah  masa emas atau _the golden years_ yang dilihat dari kepekaan anak terhadap apa yang dirasakannya. Anak-anak dapat belajar tentang pentingnya menghormati orang lain, bertanggung jawab, disiplin, dan berbagai nilai sosial lainnya. Hal ini dapat membantu anak-anak menjadi individu yang lebih baik dimasa mendatang saat sudah dewasa terutama dalam hal menghormati orang lain tanpa memandang ras agamanya.

Tim Redaksi:

Novia Ayu Anggraeni (UIT Lirboyo)

Mutiara Salsabila Och. (UIN Sunan Kalijaga)

Alimatus Sa’diyah (IAIN Kediri)

Ala Udilah (IAIFA Kediri)