Konsep Moderasi Beragama merupakan program dari Kementerian Agama. Program tersebut diperkenalkan oleh Lukman Hakim Saifuddin (Menteri Agama RI, 2014-2019), akan tetapi masih awam bagi kebanyakan orang. Sebagai sebuah hal baru tentu wajar apabila belum familiar dalam waktu yang singkat. Semua butuh proses untuk mendapatkan progres. Untuk itu program Moderasi Beragama dari Kementerian Agama ini harus tersampaikan kepada semua lapisan masyarakat agar dipahami dan dilaksanakan dalam hidup bermasyarakat.
Sosialisasi, pelatihan, dan penggerak Moderasi Beragama merupakan upaya yang bisa dilakukan demi internaliasi program tersebut. Untuk itu, program Penguatan Moderasi Beragama masuk dalam RPJMN 2020-2024. Kebijakan memperkuat Moderasi Beragama didasarkan pada paradigma bahwa Indonesia bukan negara sekuler yang memisahkan agama dan negara, bukan pula diatur berdasarkan agama tertentu. Tetapi, negara memposisikan diri _in between_ tidak boleh terlalu campur tangan, tapi juga tidak boleh terlalu jauh lepas tangan.
Berdasarkan hal di atas, Mahasiswa KKN Kolaboratif 4 perguruan tinggi (IAIN Kediri, UIT Lirboyo Kediri, IAIFA Kediri, dan UIN SUKA Yogyakarta) Besowo A mengadakan kegiatan Sosialisai Etika Peserta Didik di SDN Besowo 1 demi Memperkuat Moderasi Beragama di Desa Besowo. Kegiatan sosialisasi ini di laksanakan pada hari Jum’at 04 Agustus 2023 bertempat di ruang kelas VI SDN Besowo 1, dan dihadiri oleh siswa-siswi kelas III sampai kelas V.
Sosialisasi ini bertujuan untuk membangun etika dalam bermoderasi agama sejak masih berusia kanak-kanak, yang mana di Desa Besowo masyarakatnya tidak hanya menganut satu agama saja, sehingga diperlukan sebuah Etika dalam hidup bermasyarakat agar terjaganya keharmonisan hidup sejahtera antar umat beragama.
Masa kanak-kanak adalah masa emas atau _the golden years_ yang dilihat dari kepekaan anak terhadap apa yang dirasakannya. Anak-anak dapat belajar tentang pentingnya menghormati orang lain, bertanggung jawab, disiplin, dan berbagai nilai sosial lainnya. Hal ini dapat membantu anak-anak menjadi individu yang lebih baik dimasa mendatang saat sudah dewasa terutama dalam hal menghormati orang lain tanpa memandang ras agamanya.
Tim Redaksi:
Novia Ayu Anggraeni (UIT Lirboyo)
Mutiara Salsabila Och. (UIN Sunan Kalijaga)
Alimatus Sa’diyah (IAIN Kediri)
Ala Udilah (IAIFA Kediri)