Juli 2023

Salah satu tugas utama perguruan tinggi sabagaimana terdapat dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian ini sangat penting dalam rangka memperteguh relevansi keilmuan yang dikaji dengan realitas sosial. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi dan diikuti oleh mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan akademik. Melalui KKN diharapkan misi pengabdian masyarakat dapat berjalan secara maksimal. Dalam hal ini terdapat 4 perguruan tinggi yang melaksanakan KKN secara kolaboratif yang terdiri dari IAIN Kediri, UI Tribakti Lirboyo, IAI Faqih Asy’ari Kediri, dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Masing-masing perguruan tinggi mengikut sertakan 10 mahasiswa dalam KKN Kolaboratif yang berlokasi di Ds. Besowo, Kec. Kepung, Kab. Kediri.

Pada hari Kamis tanggal 27 Juli 2023 Pimpinan IAIN Kediri, IAIFA kediri, dan UIT Lirboyo Kediri melaksanakan Monitoring dan Evaluasi terhadap mahasiswa KKN Kolaboratif, monitoring tersebut berlangsung di posko KKN Kolaboratif Besowo A tepatnya di Dsn. Krajan Ds. Besowo Kec. Kepung Kab. Kediri. Tujuan diadakanya Motitoring dan Evaluasi ini adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian dan kesesuaian antara proker yang telah dirancang dengan hasil capaiin yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Kolaboratif.

Monitoring tersebut dihadiri oleh Bpk. Dr. H. Wahidul Anam, M.Ag selaku Rektor IAIN Kediri, Rektor IAIFA Kediri Bpk. H. Suwarno, S.Ag, M.Si, Bpk. Yasin Nur Falah, M.Pd.I selaku Warek III UIT Lirboyo Kediri, jajaran kepengurusan tiga perguruan tinggi (IAIN Kediri, IAIFA kediri, dan UIT Lirboyo Kediri), korditor kelompok KKN IAIN Kediri Kec. Kepung, dan mahasiswa KKN Kolaboratif.

Dalam acara tersebut, Kordinator tiap kelompok KKN Kolaboratif menyampaikan program kerja, kegiatan sehari-hari, dan juga kendala yang dialami dalam menjalankan prokernya. Selain itu para Rektor 3 Perguruan Tinggi juga menyampaikan pesan kepada mahasiswa KKN Kolaboratif agalr artikel atau jurnal yang diterbitkan benar-benar hasil kolaboratif, jangan sampai lupa akan tema KKN Kolaboratif ini yaitu Membangun Desa Berkelanjutan Berbasis Penguatan Moderasi Beragama Dan Kearifan Lokal, dan seluruh mahasiswa KKN Kolaboratif agar selalu bekerjasama baik dalam mejalankan proker maupun hal lainnya. Selain pesan tersebut ada harapan yang disampaikan agar KKN Kolaboratif tersebut menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi Mahsiswa dan Semua Pihak Terkait.

Dengan adanya Monitoring dan Evaluasi ini mahasiswa KKN Kolaboratif bisa mengetahui dengan baik kemungkinan pelaksanaan program serta hambatan-hambatan atau hal yang tidak terduka yang secara potensial dapat menghambat jalannya program kerja.

Penulis : Misbahudin (IAIFA Kediri) dan Moh. Akmal Auli (UIT Lirboyo)
Fotografer : Heri Subekti (IAIN Kediri) dan Faisal Falahuddin (UIN SUKA Yogyakarta)

Kediri, 23 Juli 2023 – Suasana penuh semangat tampak saat acara pemberangkatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Institut Agama Islam Faqih Asy’ari (IAIFA) Kediri tahun 2023. Dihadiri oleh Ketua Yayasan Salimiyah Sumbersari, KH. Ahmad Zainuri Faqih dan Rektor IAIFA, H. Suwarno, S.Ag. M.Si., acara pemberangkatan ini berlangsung di kampus IAIFA Kediri.

Sebanyak 200 mahasiswa IAIFA Kediri dari berbagai jurusan berangkat untuk menjalani program KKN di berbagai wilayah di Kabupaten Kediri. Sebelum pemberangkatan, mahasiswa dikumpulkan untuk mendengarkan arahan dan nasehat dari Rektor H. Suwarno dan Ketua Yayasan KH. Ahmad Zainuri. Dalam sambutannya, Rektor H. Suwarno menekankan pentingnya menjaga sikap dan almamater IAIFA Kediri dan Pondok Pesantren Sumbersari dalam menjalani KKN.

Sementara itu, Ketua Yayasan Salimiyah Sumbersari, KH. Ahmad Zainuri Faqih, menyampaikan doa restu dan pesan dukungan kepada para mahasiswa sebelum mereka berangkat. “Mahasiswa hendaknya senantiasa menjaga kesehatan, senantiasa berakhlaqul karimah, bertaqwa kepada Allah SWT dan Istiqomah (konsisten) dalam menjalankan sesuatu,” ucap  KH. Ahmad Zainuri Faqih yang juga pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Sumbersari Kediri.

Acara pemberangkatan KKN ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan dan kesuksesan perjalanan para mahasiswa selama menjalani tugas KKN. Para mahasiswa, dengan penuh semangat, berangkat menuju tempat tugas KKN dengan tujuan untuk memberikan yang terbaik dan memberi manfaat bagi masyarakat.

Dalam acara ini juga dihadiri oleh mahasiswa KKN Kolaborasi dari perguruan tinggi lain, yaitu UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, IAIN Kediri dan UIT Lirboyo Kediri.

Kediri, 24 Juli 2023 – Institut Agama Islam Faqih Asy’ari (IAIFA) Kediri mengadakan Seminar Internasional Pengembangan Bahasa Asing dengan tema “Pentingnya Bahasa dalam Memahami Syari’at Islam”. Sebagai pembicara utama, yaitu Syeikh Dr. Thoriq Gunnam Al Hasani dari Global University Lebanon dan Dr. Asyhari, MA dari IAIFA Kediri.

Seminar internasional ini merupakan salah satu upaya IAIFA Kediri untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya bahasa dalam memahami ajaran-ajaran syari’at Islam. Para peserta seminar, yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan siswa tingkat aliyah, berkumpul di auditorium IAIFA Kediri untuk mendalami urgensi bahasa yang relevan dengan pemahaman agama.

Dalam sambutannya, Rektor IAIFA Kediri, H. Suwarno, S.Ag. M.Si. menyampaikan pentingnya pemahaman bahasa dalam memahami ajaran-ajaran syari’at Islam. Beliau berharap seminar ini akan memberikan wawasan yang mendalam tentang peran bahasa dalam menggali makna dan hikmah dari ajaran Islam.

“Kami sangat bangga atas kedatangan narasumber dari Global University Lebanon, karena kami percaya bahwa pemahaman bahasa yang baik dapat membuka pintu menuju pemahaman yang lebih mendalam tentang syari’at Islam,” kata Dr. Asyhari dalam sambutannya.

Syeikh Dr. Thoriq Gunnam Al Hasani, seorang bahasa dan keaswajaan dari Global University Lebanon, juga memberikan pandangannya dalam seminar ini. Beliau menyampaikan pentingnya memahami bahasa Arab sebagai bahasa utama dalam pemahaman ajaran-ajaran Islam, bahasa Al Qur’an, bahasa Nabi Muhammad SAW dan bahasa penduduk surga.

“Memahami bahasa Arab adalah kunci untuk mengakses sumber-sumber ajaran Islam secara asli dan mendalam. Bahasa ini memiliki peran sentral dalam memahami Al-Qur’an dan hadis, sehingga memperkuat pemahaman kita tentang syari’at Islam,” ungkap Syeikh Dr. Thoriq Gunnam Al Hasani.

Para peserta seminar sangat antusias mengikuti presentasi dan diskusi dalam kegiatan tersebut. Mereka berkesempatan  mendapatkan wawasan berharga tentang pentingnya bahasa dalam memahami ajaran-ajaran Islam khususnya dalam memahami aqidah ahlu sunnah wal jama’ah.

Seminar internasional ini menjadi momen berharga bagi IAIFA Kediri untuk memperkuat posisinya sebagai pusat pengembangan pengetahuan dan pemahaman agama. Melalui kegiatan seperti ini, IAIFA Kediri berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi nyata dalam pemahaman dan pengembangan studi keislaman di tingkat nasional maupun internasional.

Penulis: Moh. Bahrul ulum dan Misbahuddin

Pada Hari Jumat, 21 Juli 2023 Para Peserta KKN Kolaboratif yang terdiri dari 4 kampus yang berada di ‎Indonesia, yaitu IAIN Kediri, UIN SUKA Yogyakarta, UI Tribakti Lirboyo, dan IAIFA Kediri ikut serta ‎mensukseskan kegiatan posyandu jiwa yang dilaksanakan oleh Kader Jiwa, dan Pemerintah Desa Besowo yang ‎bertempat di balai desa Besowo tepatnya di dusun krajan. Yang di hadiri oleh 10 Pasien ODGJ, dan bapak ‎Zanuar selaku Mantri dari puskesmas Kecamatan Kepung.Posyandu jiwa tersebut sudah terlaksana sejak tahun ‎‎2019, yang dilaksanakan 2 minggu sekali, dan kegiatan tersebut di fokuskan pada pelayanan terhadap Orang ‎Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ). ‎
Perlu di ketahui terlebih dahulu ODGJ merupakan permasalahan yang komplek, diperlukan penanganan ‎yang tepat untuk masalah tersebut. Perspektif odgj itu irang gila harus dihilangkan, karena dalan uu no 18 ‎tahun 2014 tentang kesehatan jiwa disebutkan orang dengan gangguan jiwa yang selanjutnya disingkat odgj ‎adalah orang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifeskan dalam ‎bentuk sekumpulan gejala dan/atau perubahan perilaku dan hambatan dalam menjalankan fungsi orang sebagai ‎manusia. Demi terwujudnya derajat kesehatan jiwa yang optimal bagi setiap individu, keluarga, dan juga ‎masyarakat diperlukan upaya kesehatan jiwa secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan yang ‎dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.‎
Upaya kesehatan jiwa dapat dilakukan dengan cara promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Di ‎Desa Besowo dalam memberikan penanganan upaya kesehatan jiwa bagi ODGJ dilakukan dengan kegiatan ‎kuratif dalam bentuk posyadu jiwa, yang mana kegiatan tersebut bertujuan untuk penyembuhan atau ‎pemulihan, pengurangan penderitaan, pengendalian disabilitas, dan pengendalian gejala penyakit. Kegiatan ‎kuratif adalah kegiatan pemberian pelayanan terhadap ODGJ yang mencakup proses diagnoso dalam ‎penatalaksanaan, senam, konseling, pemeriksaan kesehatan, dan pemberian obat-obatan yang tepat ‎sehingga ODGJ dapat berfungsi secara wajar di lingkungan keluarga, lembaga, dan masyarakat.‎

[Kediri, 16 Juli 2023] – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) IAIFA Kediri menggelar Seminar Riset Pengabdian Kepada Masyarakat dan Pembekalan KKN Mahasiswa dengan tema “Peningkatan Kualitas Riset Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Luaran”. Acara tersebut diadakan pada tanggal 16 Juli 2023, dan dihadiri oleh berbagai pihak yang terkait dengan pengabdian kepada masyarakat.

Seminar ini mendapat dukungan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Kediri, yang diwakili oleh Muhammad Busthomi, SE.. Selain itu, turut hadir pula Penyuluh Keagamaan dari Kementerian Agama, Abd Madjid Abror, S.Th.I., serta akademisi dari IAIFA Kediri, Miksan Ansori, M.Pd.  yang berperan sebagai narasumber dalam seminar ini.

Dalam seminar ini, narasumber dari berbagai latar belakang memberikan paparan mengenai pentingnya peningkatan kualitas riset pengabdian kepada masyarakat. Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Kediri berbagi pengalaman dalam melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat di tingkat desa dan struktur organisasi pemerintah desa khususnya di wilayah kabupaten Kediri yang nantinya akan menjadi lokasi KKN Mahasiswa.  Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Kediri juga siap mendukung dan mensukseskan kegiatan KKN ataupun kegiatan lainnya yang bertujuan memajukan masyarakat desa di Kabupatrn Kediri. Sementara itu, Penyuluh Keagamaan dari Kementerian Agama memberikan perspektif mengenai pengabdian dalam konteks moderasi agama. Ademisi dari IAIFA Kediri memberikan wawasan tentang metodologi riset pengabdian berbasis luaran dan memberikan contoh-contoh implementasinya.

Seminar ini juga menjadi platform untuk diskusi dan tanya jawab antara peserta seminar dengan narasumber, sehingga memungkinkan pertukaran gagasan dan pengalaman yang berharga. Para peserta seminar, yang terdiri dari mahasiswa dan dosen, dapat saling berbagi pengetahuan serta memperluas jaringan kerjasama di bidang pengabdian kepada masyarakat.

Dalam sambutannya, Rektor IAIFA Kediri H. Suwarno, S.Ag., M.Si. menyampaikan rasa terima kasih kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Kediri, Penyuluh Keagamaan Kementerian Agama, dan akademisi IAIFA Kediri atas partisipasinya dalam seminar ini. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan pemangku kepentingan dalam memperkuat pengabdian kepada masyarakat dan menghasilkan riset berbasis luaran yang bermanfaat.

IAIFA Kediri berkomitmen untuk terus mengembangkan riset pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas dan berdampak positif bagi masyarakat. Melalui seminar ini, diharapkan mahasiswa dan dosen dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai strategi dan metode terkini dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.

Seminar Riset Pengabdian Kepada Masyarakat dan Pembekalan KKN Mahasiswa ini menjadi momentum penting dalam memperkuat pemahaman dan keterampilan mahasiswa yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa-desa. Diharapkan, mahasiswa yang hadir dalam seminar ini dapat menerapkan pengetahuan yang diperolehnya untuk memberikan kontribusi yang nyata dalam membangun masyarakat dan menghasilkan luaran nyata berupa laporan riset kolaborasi, artikel jurnal ilmiah, buku ber-ISBN dan hak cipta produk hasil pemberdayaan masyarakat.

Dengan adanya dukungan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Kediri, Penyuluh Keagamaan Kementerian Agama, dan kolaborasi dengan akademisi IAIFA Kediri, LP3M IAIFA Kediri yakin bahwa riset pengabdian kepada masyarakat akan semakin berkualitas dan memberikan manfaat yang signifikan bagi pembangunan masyarakat Kabupaten Kediri.

LP3M IAIFA Kediri akan terus berperan aktif dalam mendukung mahasiswa dan dosen dalam melaksanakan riset pengabdian yang berorientasi pada solusi dan berdampak nyata bagi masyarakat. Dengan semangat kolaborasi yang kuat, IAIFA Kediri berkomitmen untuk memberikan kontribusi yang berarti dalam memajukan kualitas hidup masyarakat melalui pengabdian kepada masyarakat berbasis riset.

Penulis: Siti Nurlia, M.Hajril

Kediri, Jawa Timur, Sebanyak 20 Orang Mahasiswa KKN Kolaboratif yang terdiri dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, IAIN Kediri, IAIFA Kediri, dan UIT Lirboyo menghadiri sekaligus melakukan kerja bakti dalam peletakan batu pertama pembangunan tiga tempat peribadatan dalam satu komplek yang bertempat di SDN 2 Besowo Timur, Ds. Besowo, Kec. Kepung, Kab. Kediri. Acara ini dihadiri oleh Bapak Camat Kepung, POLSEK Kepung, Ketua PHDI Kepung, pemuka agama Islam serta Kristen, Kepala Sekolah SDN 2 Besowo dan tenaga pendidik yang ada, serta warga setempat. Tujuan dibangunnya tiga tempat peribadatan dalam satu komplek ini adalah untuk mengajarkan kepada peserta didik akan keragaman budaya sejak dini. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Yunus selaku Kepala Sekolah SDN 2 Besowo “Pembangunan ini sebagai sarana pendidikan untuk anak-anak agar mereka mendapatkan pembelajaran secara nyata akan keragaman budaya” ujarnya.

Pembangunan tiga rumah ibadah dalam satu komplek Sekolah SDN 2 Besowo Timur ini menjadi sorotan utama warga setempat. Proyek ini bertujuan untuk mempromosikan harmoni antar agama dan memfasilitasi kebutuhan spiritual masyarakat pada umumnya dan siswa khususnya. Proyek ini merupakan contoh konkret bagaimana masyarakat dapat hidup berdampingan dengan saling menghargai keyakinan masing-masing.

Komplek rumah ibadah ini mewakili 3 agama besar yang dianut oleh warga sekitar, yaitu Mushola Al-Amin, Rumah Ibadah Yohanes dan juga pura Guna Widya Dharma. Pihak SDN 2 Besowo Timur, berperan aktif dalam proyek pembangunan ini dengan memberikan lahan seluas 6×6 untuk pembangunan mushola, 4×4 untuk pembangunan rumah ibadah (kristen)  dan 3,70×4,60 Pembangunan rumah ibadah ini disambut baik oleh masyarakat sekitar.

“Seneng sekali mbak, dan masyarakat sangat mendukung. Dengan dibangunnya tempat peribadatan ini anak-anak dapat dengan intens mendapatkan pendidikan keagamaan di sekolah” ujar Bu Asri dan Bu Tun. Hal tersebut juga disambut baik oleh Bapak Camat Kepung, dalam sambutannya beliau berkata “Hal yang tidak boleh ditinggalkan yaitu akhlak, apapun agamanya akhlaklah yang menyatukan persepsi. Harapan untuk kedepannya anak-anak Besowo Timur dapat tumbuh menjadi pribadi yang baik dengan akhlak dan moral yang baik. dibangunnya tiga tempat peribadatan ini juga mendukung penanaman karakter yang baik bagi anak-anak”

Pembangunan tiga rumah ibadah dalam satu komplek di SDN 2 Besowo Timur ini merupakan langkah maju dalam membangun kerukunan antar agama. Hal ini menjadi contoh inspiratif bagi masyarakat di wilayah lain untuk mengadopsi pendekatan serupa dalam menjaga harmoni dan menghormati keberagaman agama.